Senin, 31 Oktober 2011

Dari Kami, Untuk Kami

Kami berteriak,memandu penuh peluh
Dari kami melambung tinggi,
Dengan setitik asa dalam umbaran cemas

Dia berlari, kami tertatih
Dia berlantang, kami merunduk
Dan ketika pendaman sejulang emas teraih
Sirna,dalam biasan waktu,pergi

Kurun waktu bergulir bak pasir berbisik
Dalam sepi,dalam sunyi
Cemas,tidak lagi
Pasrah,itu pasti

Meradang ungkapan kata berbait puisi
Lari, lari dan lalu pergi
Awal tak seperti mula
Akhir tak berujung dalam pasti,



Kembali kami dan kami, tersisa ini
Menungu tanpa pasti,waktu dalam hari
Dan hari merindu tahun dalam hati

Oh, semesta pertiwi bumi
Menangis kami, lagi dan lagi
Karena untaian kasih kami tak pernah terbayar
Selalu sirna dalam mekar langsung mati

Berbusana rapi berkilau permata
Tak dengan kami gembel nista mengharap pagi
Kami meradang, terjang tak henti
Biar raga kami tertinggal dalam ceceran pijak kaki
Buat kami, untuk kami, dari kami
Jangan pergi berpaling lari

Letih, kami letih
Seletih kupu kupu terbang kian kemari
Berontak kami bukan mencaci
Teriak kami bukan menghakimi
Ingat kami,kecil tak berarti
Pilu kami, untuk secercah janji
Bak mentari pagi dalam dalam ruang dan sisi

Haruskah kami seret gantung dalam neraca keadilan
Jika jelata, seperti kami hanya bisa menanti
Kami,..menunggu prasasti, ukiran kebenaran dalam keadilan
Kami,tak berhenti
Mencari kesamaan dalam rasa dan juga asa
Bukan dalam lantangan atau kasta
Sudahi, perih pedih ini.
Dari kami, dan untuk kami








1 November 2011
Puisi untuk negeri impian
Dalam bilur kebobrokan moral
Dalam kelamnya birokrasi
Dan kejamnya politik dalam negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar