Sabtu, 13 November 2010

Puisi Tanpa Makna

Tanpa Makna
Puisi Curahan jiwa

Memilih yang kosong
Meninggalkan yang berisi
Lepas…..Bebas……
Dalam satu tumpukan
Rapuh dan terurai – berai
Kosong dan sunyi – sepi

Tertatih dalam gelap
Terantuk dalam terang
Wujud tanpa bayang
Raga tanpa jiwa
Kembali, kosong dan hampa - nila

Landai menurun – terjal
Beriak, buih meluap –ruah
Sekal, tumpah, dan jatuh – karam
Pergi, datang dan menghilang – sirna

Luka berbalut, pedih – perih
Iris dan sayat, menusuk – tikam
Ternganga, berbuih luka- menjerit

Mengertikah jagad belukar rimba
Sadarkah guntur berkelebat petir – menyambar
Tak ada arti
Tak ada makna
Terurai, kulai dan bergulir – lemah
Mengalir, meniti berpusar waktu

Batas tapal duri bertaji
Mengertikah ? sunyi – gelap mencekam

Liar tak terkendali – binal
Budi tak juga berpekerti
Patuh, hanya sebuah mimpi
Tak ada lagi rasa, dan juga asa

Rata datar, tak beralun nada
Sirna dan berpulang jiwa
Gugur berderai – terurai, lunglai
Dalam rintihan pasir berbisik
Dan angin berkeluh – lirih
Sepi….diam….dan kemudian hilang

Sebuah puisi tanpa makna
Hanya hasrat dan goresan pena
Lepas, dan kembali bebas
Tanpa beban, dan tanpa batas
Merdeka dalam sebuah dimensi
Tak berakhir, tak berimbas
Mengalir…mengalir dan mengalir saja
Hingga titik akhir dunia

by







Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar